Supplier Kawat Bronjong
Resmi Langsung Pabrik

Kawat bronjong merupakan susunan kawat Baja galvanis yang dikonfigurasi berdasarkan bentuk tertentu (lubang segi enam dan kotak), fungsinya adalah untuk sebagai pengikat atau penguat tumpukan batu

Cara Penggunaan Kawat Bronjong

Ada beberapa cara penggunaan dari kawat bronjong yang bisa Anda ketahui dan terapkan. Langkah-langkah yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  • Lakukan pengukuran terlebih dahulu terhadap luas daerah yang akan dipasangi kawat bronjong. Setelah didapatkan ukuran pastinya, beri tanda dengan memasang patok di tiap ujung daerah tersebut
  • Setelah itu Letakkan Jaring atau kawat bronjong di pinggir slope yang telah dibuat dan disusun memanjang
  • Tahap selanjutnya adalah tahap mengisi jaring bronjong. Jangan lupa untuk menimbun kembali rongga antara dinding belakang dengan kawat bronjong
  • Tahap terakhir Jangan lupa untuk memastikan setiap celah sudah tertutup dengan baik.

Kelebihan Produk Kawat Bronjong

  • Bersifat fleksibel, mampu mengikuti gerakan tanah yang ada dibawahnya tanpa harus merusak konstruksi
  • Tembus air, mampu mengurangi tekanan tanah aktif akibat aliran air yang melintasi di sela-sela isi kawat gabion
  • Konstruksinya mudah, anda dapat melakukannya tanpa harus menggunakan mesin berteknologi tinggi
  • Memiliki bobot yang ringan dan mudah untuk direlokasi
  • Dapat diproduksi menurut ukuran dan kebutuhan yang telah disesuaikan

Jenis Varian Kawat Bronjong

Karena adanya perkembangan pembangunan dan sistem pengamanan pada suatu tempat, maka kini telah hadir berbagai jenis kawat bronjong yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan tempat itu sendiri. Setiap jenis dari kawat duri tersebut memiliki keunggulan dan manfaatnya masing-masing. Berikut ini beberapa jenis dari kawat bronjong yang perlu untuk Anda ketahui sebagai bahan referensi sebelum Anda memutuskan untuk membelinya:

Kawat Bronjong (Gabion)

Supplier Kawat Bronjong
Resmi Langsung Pabrik

Kawat bronjong atau gabion merupakan sebuah kotak yang diproduksi dari anyaman kawat baja berlapis seng yang pada penerapannya diisi dengan batu-batu pada tebing sungai dan tebing-tebing yang guna mencegah erosi. Proses pembuatan dari kawat bronjong ini menggunakan mesin khusus.

Gabion yang kami produksi merupakan susunan dari bahan baku kawat baja lunak galvanis berketebalan tensile strength atau kuat tarik 41 hingga 53 kg per mm2 yang berpedoman pada Standar Nasional Indonesia atau seringkali disingkat dengan SNI.

Kegunaan Bronjong (Gabion)

  • Mencegah erosi dan tanah longsor
  • Pemecah gelombang pantai sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi
  • Penguat tiang jembatan dari aliran derasnya air
  • Penguat dinding tebing yang memiliki permukaan miring
  • Sebagai konstruksi dinding penahan tanah

Kawat Bronjong Hexagonal

Kawat bronjong hexagonal atau biasa disebut dengan kawat ayam, merupakan pesawat yang hampir serupa dengan kawat bronjong gabion, hanya saja kawat bronjong hexagonal ini memiliki konfigurasi bentuk berupa lubang kotak. Sementara untuk kawat bronjong gabion memiliki bentuk berapa lubang segi enam. Kegunaan dari kawat bronjong hexagonal nyaris serupa dengan kawat bronjong gabion, yaitu sebagai mencegah terjadinya erosi pada tanah longsor, memperkuat tiang jembatan dari aliran air yang deras, sebagai salah satu konstruksi dari dinding penahan tanah, penguat dinding tebing yang permukaannya miring dan masih banyak lagi.

Supplier Kawat Bronjong
Resmi Langsung Pabrik

Jangkauan Pengiriman Kawat Bronjong​

  • Batu: Batu, Bumiaji, Junrejo
  • Bojonegoro: Balen, Baureno, Bojonegoro, Bubulan, Dander, Gayam, Gondang, Kadewan, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedungadem, Kepohbaru, Malo, Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Purwosari, Sekar, Sugihwaras, Sukosewu, Sumberejo, Tambakrejo, Temayang, Trucuk
  • Gresik: Balongpanggang, Benjeng, Bungah, Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Dukun, Gresik, Kebomas, Kedamean, Manyar, Menganti, Panceng, Sangkapura, Sidayu, Tambak, Ujung Pangkah, Wringinanom
  • Kediri: Badas, Banyakan, Gampengrejo, Grogol, Gurah, Kandangan, Kandat, Kayen Kidul, Kepung, Kras, Kunjang, Mojo, Ngadiluwih, Ngancar, Ngasem, Pagu, Papar, Pare, Plemahan, Plosoklaten, Puncu, Purwoasri, Ringinrejo, Semen, Tarokan, Wates
  • Lamongan: Babat, Bluluk, Brondong, Deket, Glagah, Kalitengah, Karangbinangun, Karanggeneng, Kedungpring, Kembangbahu, Lamongan, Laren, Maduran, Mantup, Modo, Ngimbang, Paciran, Pucuk, Sambeng, Sarirejo, Sekaran, Solokuro, Sugio, Sukodadi, Sukorame, Tikung, Turi
  • Lumajang: Candipuro, Gucialit, Jatiroto, Kedungjajang, Klakah, Kunir, Lumajang, Padang, Pasirian, Pasrujambe, Pronojiwo, Randuagung, Ranuyoso, Rowokangkung, Senduro, Sukodono, Sumbersuko, Tempeh, Tempursari, Tekung, Yosowilangun
  • Madiun: Balerejo, Dagangan, Dolopo, Geger, Gemarang, Jiwan, Kare, Kebonsari, Madiun, Mejayan, Pilangkenceng, Saradan, Sawahan, Wonoasri, Wungu
  • Magetan: Barat, Bendo, Karangrejo, Karas, Kartoharjo, Kawedanan, Lembeyan, Magetan, Maospati, Ngariboyo, Nguntoronadi, Panekan, Parang, Plaosan, Poncol, Sidorejo, Sukomoro,
  • Malang: Klojen, Blimbing, Lowokwaru, Sukun, Kedungkandang
  • Mojokerto: Mojosari, Bangsal, Pungging, Kutorejo, Mojoanyar, Ngoro, Dlanggu, Puri, Trawas, Sooko, Jatirejo, Gondang, Pacet, Dawarblandong, Gedeg, Trowulan, Jetis, Kemlagi
  • Nganjuk: Bagor, Baron, Berbek, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, Wilan, Bringin, Geneng, Gerih, Jogorogo, Karanganyar, Karangjati, Kasreman, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, Walikukun, Widodarengan
  • Ngawi: Bringin, Geneng, Gerih, Jogorogo, Karanganyar, Karangjati, Kasreman, Kedunggalar, Kendal, Kwadungan, Mantingan, Ngawi, Ngrambe, Padas, Pangkur, Paron, Pitu, Sine, Walikukun, Widodaren
  • Pacitan: Arjosari, Bandar, Donorojo, Kebon Agung, Nawangan, Ngadirojo, Pacitan, Pringkuku
  • Pasuruan: Bangil, Beji, Gempol, Gondang Wetan, Grati, Kejayan, Kraton, Lekok, Lumbang, Nguling, Pandaan, Pasrepan, Pohjentrek, Prigen, Purwodadi, Purwosari, Puspo, Rejoso, Rembang, Sukorejo, Tosari, Tutur, Winongan, Wonorejo
  • Probolinggo: Bantaran, Banyuanyar, Besuk, Dringu, Gading, Gending, Kotaanyar, Kraksaan, Krejengan, Krucil, Kuripan, Leces, Lumbang, Maron, Paiton, Pajarakan, Pakuniran, Sukapura, Sumber, Sumberasih, Tegalsiwalan, Tiris, Tongas, Wonomerto
  • Sidoarjo: Sidoarjo, Balongbendo, Buduran, Candi, Gedangan, Jabon, Krembung, Krian, Prambon, Porong, Sedati, Sukodono, Taman, Tanggulangin, Tarik, Tulangan, Waru, Wonoayu
  • Surabaya: Asemrowo, Benowo, Bubutan, Bulak, Dukuh Pakis, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, Jambangan, Karangpilang, Kenjeran, Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Pabean, Pakal, Rungkut, Sambikerep, Sawahan, Semampir, Simokerto, Sukolilo, Sukomanunggal, Tambaksari, Tandes, Tegalsari, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Wonocolo, Wonokromo
  • Tuban: Bancar, Bangilan, Grabagan, Jatirogo, Jenu, Kenduruan, Kerek, Merakurak, Montong, Palang, Parengan, Plumpang, Rengel, Semanding, Senori, Singgahan, Soko, Tambakboyo, Tuban, Widang

Definisi dan Penerapan Kawat Bronjong

Kawat Bronjong adalah anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis. Anyaman kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau balok.